Rabu, 15 Februari 2017

tata ruang kantor



Dimensi pengukuran tata ruang kantor sangatlah berperan penting dalam proses perencanaan tata ruang kantor, karena jika hal tersebut diperhatikan, akan tercipta kondisi lingkungan kantor yang nyaman.
Tata Ruang kantor yang Efektif dan Efisien, Ada beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam terciptanya tata ruang kantor yang efektif, diantaranya sebagai berikut:
1. Tugas pegawai. Jenis tugas dan tingkat otonomi yang dimiliki  pegawai akan memengaruhi  penggunaan jenis fasilitas kantor yang dibutuhkan guna mengoptimalkan kinerja pegawai.
2. Arus kerja. Analisis arus kerja (work-flow) dengan mengacu pada  pergerakan informasi dan tugasa secara horizontal atau vertical tentunya sangat diperlukan dalam  perencanaan tata ruang.
3.Bagan organisasi. Ketika arus kerja  berlangsung secara vertical, bagan organisasi akan menggambarkan rentang wewenang masing-masing anggota organisasi. Hal ini juga akan mengidentifikasi hubungan kerja antar pegawai di level yang sama dan membantu dalam menjelaskan lokasi yang tepat bagi  pegawai maupun unit kerja.
4.Proyeksi kebutuhan kerja di masa yang datang. Menjelaskan berapa luas area yang dibutuhkan jika  perusahaan akan melakukan  perluasan atau pengurangan di masa depan.
5. Jaringan komunikasi. Analisis  bnetuk interaksi maupun media yang digunakan untuk berkomunikasi (telepon, e-mail, surat, tatap muka, dan lain-lain) yang dilakukan oleh pegawai maupun departemen sangat membantu dalam perancangan layout kantor. Semakin tinggi frekuensi hubungan yang dilakukan akan semakin dekat ruangannya.
6. Departemen dalam organisasi. Banyak perusahaan mengelola kantornya berdasarkan fungsi, terutama departemen yang  berpengaruh terhadap keputusan  penempatan ruang kerja yang  biasanya ditetapkan berdasarkan arus kerja diantara mereka.
7. Kantor public atau privat. Pada masa lalu, penggunaan kantor privat akan menunjukkan prestise dan status suatu perusahaan atau organisasi di mata masyarakat.  Namun, pemanfaatan kantor sekarang lebih mengarah pada  pemakaian kantor bersama, karena  biaya pengoperasian kantor privat yang mahal; sulitnya mengontrol sejumlah pegawai yang bersifat teknis, sulitnya mengubah layout  bila diperlukan, penataan cahaya maupun AC sulit dilakukan dibandingkan di kantor terbuka yang tentunya akan menghambat komunikasi yang efektif, dan yang  paling berpengaruh adalah karena laingkup kerja perusahaan semakin luas.
8. Kebutuhan ruang. Beberapa factor yang dapat menjelaskan ruangan minimum yang dibutuhkan oleh  pegawai adalah pegawai yang membutuhkan peralatan dalam melaksanakan tugasnya akan membutuhkan ruang yang lebih  besar dibandingkan yang tidak. Yang kedua, jenis peralatan maupun tanggung jawab masing-masing pegawai akan mempengaruhi kebutuhan ruang kerjanya.
9. Pertimbangan keamanan. Pada dasarnya desain dan layout kantor memfasilitasi pergerakan pegawai dari satu area ke area yang lain. Perencanaan tersebut harus dapat membuat pegawai bergerak secara mudah tanpa terhambat, dan sebaliknya lorong tempat pegawai  bergerak tidak diisi oleh furniture atau peralatan yang dapat menghalanginya.
10. Pembiayaan ruang  perkantoran. Dapat diaktan bahwa investasi perusahaan dalam ruang kantor melebihi investasinya di  bidang SDM, dimana hubungan  positif dari keduanya sangat dibutuhkan